Selasa, 22 November 2011

Ini adalah tugas Bahasa Indonesia gue,membuat karya ilmiah

Proposal Kegiatam Dialog Interaktif

Pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi siswa SMK Negeri 57 Jakarta

Disusun oleh:
                        -Afifah Amatullah
                        -Muhammad Yodha Prananda


Kelas:             XII Jasa Boga 1
           



SMK Negeri 57 Jakarta
Jl.Taman Margasatwa,Ragunan
Jakarta Selatan,No 38B
Tahun 2011


KATA PENGANTAR
Dengan  menyebut  nama  Allah  Yang   Maha   Pengasih   lagi   Maha Penyayang, Alhamdulillahirobbilalamin berkat limpahan rahmat-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi siswa SMK Negeri 57 Jakarta” dapat terwujud sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi kita.
                     Dalam penelitian ini, penulis tidak bekerja sendirian. Tanpa bantuan dari semua  pihak,  tidak  mungkin  karya ilmiah ini dapat terwujud. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Ibu Sri Herwinarti selaku kepala SMK Negeri 57 Jakarta.
  2. Bapak Dawimah selaku guru pembimbing yang telah memberikan banyak masukan baik yang bersifat teori maupun praktek.
  3. Pihak Perpustakaan SMK Negeri 57 Jakarta Pamekasan yang banyak menyediakan buku-buku sebagai acuan penulis dalam mengumpulkan data.
  4. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan semangat sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan.
  5. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan semangat sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Atas segala bantuannya baik secara  moral,  material, maupun   spiritual penulis mengucapkan terima kasih.
Dalam karya ilmiah ini, penulis   menyadari    kesalahan,   kelemahan,   bahkan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran  yang  bersifat  membangun sangat diharapkan agar dapat  dijadikan  acuan  dalam  penulisan karya ilmiah  periode berikutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Atas  bantuan dari  semua  pihak  penulis mengucapkan  terima  kasih. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta,13 November 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................       i
KATA PENGANTAR......................................................................................     ii
DAFTAR ISI....................................................................................................      iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................      1
  1.1 Latar Belakang ....................................................................................      1
  1.2 Rumusan Masalah................................................................................       2
  1.3 Tujuan..................................................................................................       2
  1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................       2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................     4
        2.1 Membaca .............................................................................................      4
        2.2 Teknik Membaca .................................................................................      5
        2.3 Pengertian Komik…………………………………………………….      5
        2.4 Macam-macam Komik.........................................................................      7
        2.5 Pengertian Daya Imajinasi....................................................................     9
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................    11
3.1 Metode Penelitian ……………..………………...………………….     11
3.2 Jenis Penelitian ……………………………………………………..     11
3.3 Latar Penelitian ……..……………………………………………...     12  
3.4 Teknik Pengumpulan Data……………………………………….…     12
3.4 Teknik Analisis Data…………………………..…………………….    13
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................   14
 4.1 Manfaat Membaca Komik………..……………................................    14
 4.2 Pengaruh Komik Terhadap Imajinasi.……………………….……...    16
 4.3 Pentingnya Daya Imajinasi................................................................    18
BAB V PENUTUP............................................................................................     22
  5.1  Kesimpulan………………………………………………………....     22
5.2 Saran....………………………………………………………………    23 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………               24
BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
            Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari suatu bacaan yang tersedia dalam berbagai macam jenis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor. Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Tampilan komputer dapat pula dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri.
            Menumbuhkan kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga. Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran untuk membaca buku. Pepatah Inggris mengatakan we first make our habits, then our habits make us. Sebuah watak akan muncul, bila kita membentuk kebiasaan terlebih dahulu. Artinya, bila orang tua ingin anaknya mempunyai kegemaran membaca buku, maka membaca buku perlu dibiasakan sejak kecil. Disamping perlunya keteladanan dari orang tua sendiri. Suasana hati orang yang membaca juga berpengaruh terhadap kemudahan orang tersebut menganalisis buku bacaannya. Semua buku bacaan akan mempunyai fungsi tersendiri bagi orang yang membacanya. Membaca buku dapat meningkatkan daya imajinasi seseorang.
Membaca bisa diterapkan dalam beberapa literatur, misalnya membaca novel, cerpen, komik, buku pengetahuan, atau buku sosial. Buku-buku tersebut mempunyai manfaat bagi orang yang membacanya. Salah satu contohnya adalah membaca komik yang dapat memberikan manfaat, yaitu dapat meningkatkan daya imajinasi seseorang. Hal ini dikarenakan dalam komik tersebut terdapat banyak gambar animasi yang dapat membantu siswa untuk merangsang daya imajinasinya. Selain itu, cara membaca komik yang unik juga dapat memberikan manfaat bagi siswa sehingga mereka diharuskan memiliki kreatifitas agar dapat membaca komik tersebut dengan benar. Selain itu,  seperti kita ketahui bersama membaca komik menimbulkan keasyikan tersendiri bagi pembacanya, baik itu anak-anak, para remaja, tiada ketinggalan pula para orang tua. Biasanya kegiatan ini di lakukan untuk mengisi waktu senggang atau sering pula ketika anak-anak jenuh dengan bahan pelajaran. Karena selain menghilangkan rasa jenuh, membaca komik yang penuh dengan gambar, dapat merangsang daya imajinasi kita. Namun, masih banyak orang tua yang melarang anak mereka membaca komik. Hal ini dikarenakan para orang tua merasa takut jika pelajaran anaknya terganggu. Mereka tidak menyadari bahwa dengan membaca komik, dapat meningkatkan daya imajinasi seseorang.
Dari uraian di atas, maka karya ilmiah yang ingin penulis paparkan yakni berjudul “Pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi siswa SMK Negeri 57 Jakarta.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dalam penyusunan karya ilmiah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu :
1.      Apa manfaat membaca komik bagi siswa SMK Negeri 57 Jakarta?
2.      Apakah komik bisa mempengaruhi daya imajinasi siswa SMK Negeri 57 Jakarta?
3.      Bagaimanakah pentingnya daya imajinasi bagi siswa SMK Negeri 57 Jakarta?

1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1.      Mengetahui manfaat membaca komik bagi siswa SMK Negeri 57 Jakarta.
2.      Mengetahui pengaruh komik terhadap daya imajinasi siswa SMK Negeri 57 Jakarta.
3.      Mengetahui pentingnya daya imajinasi bagi siswa SMK Negeri 57 Jakarta.





 


1.4 Manfaat Penelitian
Dari penulisan ilmiah ini, dapat diambil beberapa manfaat, yaitu:
1.      Bagi Peneliti
Dengan penulisan karya ilmiah ini dapat diketahui pengaruh membaca komik bagi pembacanya dalam peningkatan daya imajinasi dan bisa dimanfaatkan secara maksimal dalam mencari pengetahuan baru.
2.      Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan pengetahuan bagi siswa lain tentang pengaruh membaca komik bagi pembacanya dalam peningkatan daya imajinasi. Sehingga dapat memberikan pengetahuan baru bahwa komik dapat meningkatkan daya imajinasi seseorang.
3.      Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menambah pengetahuan dan informasi baru komik dapat meningkatkan daya imajinasi seseorang, Sehingga orang-orang tidak hanya berpikiran negatif terhadap komik yang ternyata memberikan manfaat tersendiri.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Membaca
Membaca termasuk salah satu tuntunan dalam kehidupan masyarakat modern, sebagaimana yang dikatakan Sugono ( 2003: 143). Dengan membaca, kita dapat mengetahui dan menguasai berbagai macam hal. Banyak orang yang biasanya membaca suatu bacaan dengan cermat, namun tidak cocok untuk semua tujuan.
Namun, dalam bukunya yang berjudul Pengantar Apresiasi Karya Sastra Aminuddin ( 2000: 15) mengatakan bahwa Istilah membaca dapat mencakup pengertian yang luas sekali.
Hal ini terjadi karena membaca dapat dibedakan dalam berbagai ragam sesuai dengan (1) tujuan, (2) proses kegiatan, (3) Objek bacaan, dan (4) media yang digunakan. Dengan adanya rumusan tersebut, maka pengertian membaca dibedakan menjadi, Membaca adalah kegiatan memberikan reaksi terhadap suatu bacaan, Membaca adalah proses untuk mendapatkan suatu informasi, dan Membaca adalah Pemecahan kode dan penerimaan pesan.
            Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi(decoding) sebagaiman dikatakan Anderson (1972: 209). Sebuah aspek pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/ cetakan menjadi bunyi yang bermakna
            Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Tampilan komputer dapat pula dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri. (http://id.wikipedia.org/wiki/Membaca)
            Menumbuhkan kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga. Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran membaca buku anak-anaknya. Untuk menjadikan anak memiliki kegemaran membaca, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pepatah Inggris mengatakan we first make our habits, then our habits make us. Sebuah watak akan muncul, bila kita membentuk kebiasaan terlebih dahulu. Artinya, bila orang tua ingin anaknya mempunyai kegemaran membaca buku, maka membaca buku perlu dibiasakan sejak kecil. Disamping perlunya keteladanan dari orang tua sendiri. (http://www.surabaya-ehealth.org/perpustakaan/blog/pentingnya-membaca)

2.2 Teknik Membaca
Aminuddin (2005: 17) menyatakan bahwa tanpa disertai rumusan pengertian serta latar tujuannya, sering disebutkan adanya beberapa teknik membaca yang secara keseluruhan meliputi (1) membaca dalam hati, (2) membaca cepat, (3) membaca teknik, (4) membaca bahasa, (5) membaca estetis, (6) membaca kritis, (7) membaca kreatif.
Selain itu, bila ditinjau dari cara yang digunakan, membaca dapat dibedakan antara membaca secara skimming dan membaca secara scanning sebagaimana yang dikatakan Aminuddin (2005: 21). Membaca secara skimming adalah membaca secara cepat atau bahkan secepat kilat untuk menemukan gagasan inti dalam bacaan. Sedangkan   scanning adalah kegiatan membaca yang dilaksanakan secara bertahap, mulai dari aspek yang paling kecil misalnya bunyi dan kata, sampai ke aspek yang paling besar, yakni pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam setiap bai atau paragraph serta totalitas maknanya.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak teknik untuk membaca. Namun, semua teknik tersebut juga bertujuan untuk mengetahui makna dari bacaan yang ada. Hanya saja tujuan teknik membacanya yang berbeda.

2.3  Pengertian Komik
Komik pada mulanya berkaitan dengan segala sesuatu yang lucu, dan boleh jadi, ia berasal dari kata bahasa Belanda “komiek” yang berarti pelawak. Atau, kalau dirunut dari bahasa Yunani Kuno, istilah komik berasal dari kata ‘komikos”, yang merupakan kata bentukan dari “kosmos”, yang berarti ‘bersuka ria’ atau ‘bercanda’(Rahadian, www.Komikindonesia.com)1. Jadi, dalam kaitan ini, komik sering dikonotasikan dengan hal-hal yang lucu, dan unsur kelucuan itu antara lain dilihat dari segi gambar-gambarnya yang sering tidak proporsional, tetapi mengena.2
 

1 Nurgiyantoro, Sastra Anak, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2005), hal 407
2Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994) misalnya, komik dimaknai sebagai cerita bergambar dakam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.
Komik hadir dengan menampilkan gambar-gambar dalam panel-panel (kotak-kotak) secara berderet yang disertai balon-balon teks tulisan dan membentuk sebuah cerita. Dalam kaitan ini sebagai istilah, komik (comics)  dapat dipahami sebagai simulasi gambar dan teks yang disusun berderet per adegan untuk kemudian menjadi sebuah cerita. (Rahadian, www.Komikindonesia.com). Namun demikian, komik tampil tanpa teks karena gambar dalam komik adalah bahasanya sendiri, yaitu bahasa komik sebagaimana halnya gambar rekaman pada pita seluloid dalam film. Gambar dalam komik adalah sebuah penangkapan adegan saat demi saat, peristiwa demi peristiwa, sebagai representasi cerita yang disampaikan dengan menampilkan figure dan latar. Gambar-gambar dalam komik dapat dipadang sebagai alat komunikasi lewat bahasa gambar.
            Sebagaimana halnya genre sastra anak yang lain, komik pun dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi, sarana untuk menyampaikan sesuatu kepada pembaca. Sesuatu yang dimaksud dapat bermacam-macam mulai dari cerita, pesan, dan bahkan sampai pada hal-hal yang berbau ilmiah sekalipun. Secara agak dilebihkan, komik dapat dipandang mengandung faktor evolusi yang penting sebagi sarana komunikasi masyarakat yang berisi konsep dan visi kehidupan yang mengandaikan kedekatan publik. Pendek kata, pesan-pesan komunikasi itu mestilah dibungkus dalam wujud cerita komik sehingga tetap tampil sebagai sesuatu yang ringan.
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.( http://id.wikipedia.org/wiki/Komik)
Sebagai sebuah bacaan komik hadir dengan keunikannya sendri, tampil dengan deretan gambar dalam panel-panel (kotak) gambar dengan sedikit tulisan tangan yang ditempatkan dalam balon-balon Nurgiantoro (2005: 407). Bahkan, gambar-gambar yang ditampilkan juga bermacam-macam yang diusahakan semenarik mungkin sehingga mampu mengikat pembaca. Closure atau gambar-gambar pada komik bermacam-macam bentuk, kelengkapan dan tampilannya, namun dari potongan-potongan gambar tersebut pembaca akan dapat menafsirkannya ke dalam sebuah gambar realistis yang utuh. Anak-anak sebagai pembaca komik pun akan melakukan closure dalam rangka menafsirkan dan membuat abtraksi mengenai sesuatu yang dikisahkan dalam cerita komik. Daya imajinasi atu daya ber-closure anak belum sekuat pembaca dewasa karena pengalaman yang dimilki lazimnya belum sebanyak orang dewasa. Ketika ber-closure terhadap gambar-gambar komik yang dibacanya, anakpun lebih banyak memanfaatkan pengalaman yang telah dimilikinya itu. Dengan demikian, sebuah komik yang sama tidak menutup kemungkinan akan di-closure secara berbeda-beda oleh setiap pembaca, misalnya oleh pembaca anak dan dewasa. Oleh karena itu, sebuah komik yang sengaja dikonsumsikan kepada anak, haruslah memperhitungkan kemampuan ber-closure oleh anak sehingga cerita yang disampaikan komunikatif.

2.4  Macam-macam Komik
Sama halnya dengan berbagai genre sastra anak yang lain, komik juga dapat dibedakan ke dalam berberapa kategori tergantung dari mana sudut pandang dibedakan. Dilihat dari segi isi, menurut Herald Vogel (via Ranz & Meier, 1994:58), komik dapat dibedakan ke dalam komik humor, komik petualangan, komik Fantasi, komik Sejarah, dan komik nyata (klasik). Selain itu, dari sudut ini dapat pula ditambahkan adanya komik biografi dan komik ilmiah.
Namun menurut Nurgiantoro (2005: 434-440) dilihat dari segi pembaca yang dituju, secara garis besar komik dapat dibedakan ke dalam kelompok komik anak dan komik dewasa. Maka dari itu, komik dibedakan atas Komik strip dan komik buku; komik humor dan komik petualangan; komik biografi dan komik ilmiah.
            Komik strip dan komik buku. Komik Strip adalah komik yang hanya terdiri dari beberapa panel saja, namun ia telah mengungkapkan sebuah gagasan yang utuh. Komik strip biasanya dapat ditemukan dalam majalah anak-anak dan juga surat kabar. Misalnya Bobo, Kids Fantasi, dan Majalah Peraga Pendidikan Pendidikan Taman Kana-Kanak secara konstan memuat komik strip dengan judul yang kurang lebih ajeg3. Sedangkan komik buku adalah komik yang dikemas dalam bentuk buku dan satu buku biasanya menampilkan sebuah cerita yang utuh. Komik-komik  buku tersebut biasanya berseri, dan satu judul buku komik sering muncul berpuluh seri dan seperti tidak ada habisnya. Komik-komik tersebut ada yang memang menampilkan cerita yang berkelanjutan, tetapi ada juga yang tidak.
 

3 Rubik dan judul tetap, tetapi cerita berbedadari satu penerbitan ke penerbitan selanjutnya.
            Komik Humor dan Komik Petualangan. Komik Humor adalah komik yang secara isi menampilkan sesuatu yang lucu yang mengundang pembaca untuk tertawa menikmatinya. Aspek kelucuan atau humor dapat diperoleh lewat berbagai gambar ataupun kata-kata. Komik humor biasanya menampilkan gambar-gambar yang lucu baik dilihat dari segi potongan, ukuran tubuh, tampang, proporsionalitas bagian-bagian tubuh, maupun bentuk bagian-bagian tubuh itu sendiri yang sering aneh.  Sedangkan komik petualangan komik yang menampilkan cerita petualangan tokoh-tokoh cerita dalam rangka mencari, mengejar, membela, memperjuangkan, atau aksi-aksi yang lain. Komik petualang biasanya penuh dengan aksi, perkelahian, dan daya suspense-nya yang tinggi. Dalam derajat tertentu, komik ini dapat disebut komik aksi. Komik petualang pada umumnya berwujud buku dan berseri yang tiada habisnya. Komik strip jarang dipakai untuk mengisahkan aksi dan petualangan karena bentuknya yang pendek sehingga tidak memungkinkan untuk menuang cerita yang panjang. Namun demikian, dalam majalah-majalah juga dapat ditemukan komik petualang yang dikisahkan secara bersambung, dan jika kisah disatukan akan menjadi sebuah buku yang berseri juga.
            Komik Biografi dan Komik Ilmiah. Komik biografi adalah komik yang menceritakan tentang biografi seorang tokoh sejarah yang ditampilkan dalam bentuk komik. Dengan tampilnya biografi dalam genre yang lain, dalam kemasan lain, yang dalam hal ini adalah komik, tentunya dapat diharapkan anak menjadi lebih tertarik membaca dan memperoleh kesempatan untuk mengenal tokoh-tokoh dunia itu. Pengenalan anak-anak kepada tokoh-tokoh tersebut selain sebagai bacaan sehat, juga diharapkan mampu membangkitkan motivasi untuk belajar lebih baik misalnya untuk mengikuti jejak para tokoh dunia itu. Hal ini penting dalam rangka pengembangan kepribadian anak yang sedang “sibuk” mencari bentuk. Sedangkan komik ilmiah adalah komik yang menampilkan cerita dan kemudian menceritakan uraian ilmiah. Misalnya ketika komik itu menampilkan judul “Pakaian untuk bepergian”4, di dalamnya diuraikan perlunya memakai kaos warna putih dan jangan hitam karena hitam akan lebih banyak menyerap panas. Namun secara keseluruhan komik ini terasa sebagai cerita. Unsur cerita ilmiah yang ditampilkan juga relatif sederhana dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang memang perlu diketahui bukan saja oleh anak, melainkan juga orang dewasa.
Kompas Minggu, 6 Maret 2005
Alasan-alasan mengapa komik di anggap baik dilihat oleh anak-anak :
  1. Untuk anak-anak yang belum dapat membaca, melihat komik dapat memberi pengalaman membaca yang bisa di nikmati.
  2. Komik dapat mendorong anak untuk belajar membaca.
  3. Sasaran pendidikan tetap dapat dicapai pada anak yang sering melihat komik.
  4. Memperkenalkan anak pada perbendaharaan kata yang lebih luas seperti halnya kalau anak membaca buku-buku lain.
  5. Komik dapat menjadi teknik yang baik untuk menyebarkan propaganda karena bisa menghindari munculnya dugaan-dugaan negatif.
  6. Memungkinkan anak menyalurkan emosinya.
  7. Anak dapat mengindentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh komik yang mempunyai kualitas membanggakan.

2.5  Pengertian Daya Imajinasi
Daya Imajinasi adalah kemampuan untuk menciptakan bentuk atau gambaran dalam pikiran, bukannya kegiatan mengkhayal yang tidak jelas tujuannya. (http://smpn29samarinda.wordpress.com/2009/03/07/pentingnya-daya-imajinasi-pada-anak/ diakses 01-03-2010).
Imajinasi secara umum adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide (http://id.wikipedia.org/wiki/imajinasi). Menurut KBBI5, imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang; atau dapat juga diartikan sebagai khayalan.
Daya imajinasi penting bagi siswa. Hal ini dikarenakan dengan adanya daya imajinasi, siswa dapat memberikan ide kreatif yang bisa memberikan kemajuan untuk masa depannya. Hubungan antara membaca komik dan daya imajinasi siswa adalah, dengan membaca komik yang didominasi oleh gambar bisa memberikan daya imajinasi bagi siswa sehingga bisa menambah kreatifitas siswa tersebut. Gambar memang salah satu sarana yang dapat merangsang anak agar dapat menciptakan sesuatu yang baru yang bisa memberikan perubahan tehadap dirinya.

 

Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994
Menurut Teori Multiple Inteligence yang dikemukakan oleh J. P Guilford dan Howard Gardner, berpendapat bahwa inteligensi dapat dilihat dari tiga kategori dasar atau “faces of intellect”, yaitu sebagai berikut.
1)      Operasi Mental (Proses Berpikir
·         Kognisi (menyimpan informasi yang lama dan menemukan informasi yang baru).
·         Memory retention (ingatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari)
·         Memory recording (ingatan yang segera).
·         Divergent production (berpikir melebar=banyak kemungkinan jawaban)
·         Convergent production ( berpikir memusat=hanya satu jawaban atau alternative)
·         Evaluasi
2)      Content (Isi yang dipikirkan)
·         Visual (bentuk kongkret atau gambaran)
·         Auditory
·         Word meaning
·         Symbolics
·         Behavioral
3)      Product (Hasil Pikir)
·         Unit
·         Kelas
·         Relasi
·         System
·         Transformasi
·         Implikasi

BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
“Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Tadjoer Ridjal dalam buku Metode Penelitian Kualitatif mengatakan bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk menggali atau membangun suatu proposisi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti berpijak pada realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan. Apa yang dihadapi dalam penelitian adalah dunia sosial sehari-hari. Penelitian seperti ini berupaya memandang apa yang sedang terjadi dalam dunia tersebut dan melekatkan dengan temuan-temuan yang diperoleh di dalamnya. Oleh karena itu apa yang dilakukan oleh peneliti selama di lapangan termasuk dalam suatu posisi yang berdasar kasus atau ideografis yang mengarahkan perhatian pada spesifikasi kasus-kasus tertentu.” (Bungin, 2001: 124). Oleh karena  itu data penelitian juga berdasar atas refleksi peneliti mengingat keterlibatan peneliti secara langsung dalam fenomena kehidupan sosial masyarakat yang diangkat dalam penelitian.” (Bungin, 2001: 125). “Sejumlah tindakan di lapangan menggunakan beragam metode pengumpulan data, mulai dari wawancara, pengamatan, interpretasi dokumen sejarah oral dan pribadi, hingga introspeksi dan refleksi diri. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic/menyeluruh.” (Ruslan, 2003: 213).

3.2  Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic/menyeluruh.” (Ruslan, 2003: 213) Penelitian deskriptif merupakan pemaparan suatu situasi atau peristiwa, menurut Rahmat dan penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Banyak peneliti lain memperluas penelitian deskriptif terhadap penelitian histories dan eksperimental. Biasanya penelitian untuk menentukan dan melaporkan keadaan yang apa adanya menurut kenyataan terjadi dengan mengukurnya, dan selain itu untuk mengetahui sikap, pendapat, opini, informasi demografi, keadaan dan prosedur tertentu. Data deskriptif yang biasanya dikumpulkan melalui metode survey, wawancara, observasi dan hingga etnografi (teknik pengumpulan data melalui observasi partisipasi dan wawancara mendalam tentang suatu kehidupan anggota masyarakat). Maka selama proses analisis penelitian tersebut memerlukan perhatian yang serius dan ciri – ciri metode kualitatif (Bungin, 2003).

3.3  Latar Penelitian
Latar pada penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 57 Jakarta. SMK Negeri 57 Jakarta, penulis melakukan wawancara kepada beberapa siswa untuk mengetahui hasil yang sesuai dengan tujuan penulisan karya tulis ini, yaitu tentang pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi siswa.

3.4  Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain – lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan – kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan – kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan dating; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun triangulasi; dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.(Bungin, 2001).


 

2. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat Bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu panca indera lainnya. Hal ini digunakan sebagai metode untuk menghimpun data sehingga dapat diamati oleh peneliti.” (Bungin, 2001:142).

3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan peneliti didalam penelitian ini berdasarkan dari metode penelitian, yaitu analisa kualitatif, yaitu metode penelitian yang memiliki focus komplek dan luas bersifat subyektif dan menyeluruh. “Menganalisis data kualitatif, boleh dikatakan sebagai suatu kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, bukan hanya suatu saat setelah penelitian selesai. Ini merupakan proses yang berkelanjutan, bukan kegiatan sesaat. Dapat dikatakan bahwa peneliti bisa mulai menganalisis datanya sejak hari petama ia menapaki kaki penelitiannya. Pengumpulan data dan analisis data dikerjakan secara bersama-sama sepanjang penelitian.” (Kuntjara, 2006: 100) Seluruh data yang diperoleh akan dianalisis melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Hasil seluruh catatan selama observasi atau pengamatan secara langsung ditranskripkan secara detail.
2. Hasil rekaman dari wawancara juga akan ditranskripkan secara detail.
3. Kemudian hasil tersebut diinterpretasikan bagaimana hambatan komunikasi antarbudaya yang terjadiantara suami tionghoa dan istri Jawa.
4. Setelah seluruh data yang didapat dianalisis dan juga diinterpretasikan, maka langkah selanjutnya akan ditarik kesimpulan

 


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Manfaat Membaca Komik

            Untuk mengetahui manfaat membaca komik, penulis melakukan wawancara kepada beberapa siswa yang ternyata memang menyukai membaca komik, bahkan ada yang menjadi kebiasaan atau hobi. Hasil wawancara tentang manfaat membaca komik dapat dilihat sebagai berikut:

            Penanya           : Menurut anda, apa manfaat yang diperoleh dari membaca
  komik?
      A                     : Saya merasa lebih relax, karena biasanya saya mambaca
  komik untuk refreshing
Penanya           : Apakah dengan membaca komik, dapat mempengaruhi diri
  anda?
A                     : Ya, terkadang saya mendapatkan amanat dari komik tersebut
  dan saya berusaha untuk mengaplikasikannya.
Dari data di atas A menyatakan bahwa membaca komik dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Hal ini dikarenakan dengan membaca komik dapat membuat diri pembacanya menjadi lebih tenang. A menyatakan seperti itu karena dia membaca komik untuk menghilangkan stres. Selain itu, dia menyatakan bahwa dia mendapatkan amanat dari komik tersebut lalu berusaha untuk menerapkannya di kehidupannya.

            Penanya           : Menurut anda, apa manfaat yang diperoleh dari membaca
  komik?
      B                     : Saya mendapatkan kesenangan.
            Penanya           : Apakah dengan membaca komik, dapat mempengaruhi diri
  Anda?
B                     : Ya, terkadang saya menerapkan watak tokoh yang saya
  sukai.
Dari data di atas B menyatakan bahwa membaca komik dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Hal ini dikarenakan dengan membaca komik dapat membuat diri pembacanya mendapatkan kesenangan. Hal ini dapat membuat para pembacanya melupakan masalah yang dimilikinya. Selain itu, terkadang para pembaca cendrung untuk menerapkan watak tokoh yang disukai dalam kehidupan sehari-harinya.
           
Penanya           : Menurut anda, apa manfaat yang diperoleh dari membaca
  komik?
C                     : Saya merasa terhibur.
Penanya           : Apakah dengan membaca komik, dapat mempengaruhi diri
  anda?
C                     : Ya, terkadang cerita dalam komik tersebut terbawa dalam
  kehidupan saya.
Dari data di atas C menyatakan bahwa membaca komik dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Hal ini dikarenakan dengan membaca komik dapat membuat diri pembacanya merasa terhibur. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa komik dapat menjadi salah satu sarana mendapatkan hiburan. Menurut C, terkadang cerita dalam komik tersebut terbawa dalam kehidupannya. Mungkin hal ini terjadi dikarenakan cerita dalam komik tersebut sangat berkesan bagi dirinya.

            Penanya           : Menurut anda, apa manfaat yang diperoleh dari membaca
  komik?
D                     : Dapat menghibur diri dan mengisi waku luang.
Penanya           : Apakah dengan membaca komik, dapat mempengaruhi diri
  anda?
D                     : Ya, dengan membaca komik saya jadi lebih terhibur. Dan
  bisa sedikit melupakan masalah.
Dari data di atas D menyatakan bahwa membaca komik dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Hal ini dikarenakan dengan membaca komik dapat membuat diri pembacanya merasa terhibur dan untuk mengisi waktu luang. Maka kita tidak perlu merasa bingung jika kita mempunyai waktu luang. Sebab selain dapat menambah wawasan, komik bisa dijadikan teman untuk menghabiskan waktu luang. Selain itu, komik bisa menjadi sarana untuk melupakan masalah yang dimilikinya.

            Penanya           : Menurut anda, apa manfaat yang diperoleh dari membaca
  komik?
E                      : Membuat pikiran fresh.
Penanya           : Apakah dengan membaca komik, dapat mempengaruhi diri
  anda?
E                      : Ya, dengan membaca komik saya bisa menerapkan hal-hal
  baik yang  terdapat dalam komik tersebut.
Dari data di atas E menyatakan bahwa membaca komik dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Hal ini dikarenakan dengan membaca komik dapat membuat pikiran menjadi lebih senang dari sebelum membaca komik dan dapat melupakan masalah yang mengganggu pikiran. Selain itu, komik bisa memberikan dampak positif bagi E, sebab dia bisa menerapkan hal-hal baik yang terdapat dalam komik tersebut.
            Penanya           : Menurut anda, apa manfaat yang diperoleh dari membaca
  komik?
F                      : Mendapat hiburan
Penanya           : Apakah dengan membaca komik, dapat mempengaruhi diri
  anda?
F                      : Ya, karena cerita-cerita yang mengharukan atau
  menyenangkan dapat membuat saya tersentuh atau
  terpengaruh emosinya.
Dari data di atas F menyatakan bahwa membaca komik dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Hal ini dikarenakan dengan membaca komik dapat membuat diri pembacanya mendapat hiburan yang sekaligus dapat menambah wawasan bagi para pembacanya. Menurutnya, cerita-cerita dalam komik dapat membuatnya tersentuh atau terpengaruh emosinya.
            Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat membaca komik sangatlah berfariasi. Membaca komik dapat membuat diri pembacanya menjadi lebih tenang, selain itu di dalam komik biasanya terdapat amanat yang sangat penting bagi para pembacanya sehingga dapat mengambil pelajaran baru dari komik tersebut. Membaca komik dapat memberi kesenangan bagi pembacanya dan terkadang dapat mendorong pembacanya untuk menerapkan watak tokoh yang digemarinya. Selain itu, dengan membaca komik dapat membuat diri pembacanya menjadi terhibur sehingga dapat mengurangi beban masalah yang dimiliki para pembacanya.
           
4.2 Pengaruh Komik terhadap Daya Imajinasi
            Untuk menjawab tentang rumusan masalah yang kedua, penulis menanyakan dua hal yang berhubungan dengan rumusan masalah yang kedua. Hasil dari wawancara yang membahas tentang pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi, dapat dilihat sebagai berikut:

Penanya     : Adakah pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi anda?
A               : Ya, dengan membaca komik saya bisa meningkatkan imajinasi saya
  karena saya terinspirasi dari komik tersebut.
Penanya     : Apakah setelah membaca komik, anda menjadi terinspirasi?
A               : Ya, di dalam komik ada banyak pelajaran yang menginspirasi
  membaca.
Dari data di atas A menyatakan bahwa komik dapat memberikan pengaruh terhadap daya imajinasinya. Menurutnya, dia bisa meningkatkan daya imajinasinya karena dia terinspirasi dari komik tersebut, serta di dalam komik ada banyak pelajaran yang dapat menginspirasi pikian para pembaca komik.
Penanya     : Adakah pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi anda?
B               : Ya, komik itu memberi inspirasi dalam penulisan cerita saya sendiri.
Penanya     : Apakah setelah membaca komik, anda menjadi terinspirasi?
B               : Ya, banyak pelajaran yang saya dapatkan.
Dari data di atas B menyatakan bahwa komik dapat memberikan pengaruh terhadap daya imajinasinya. Menurutnya, komik dapat memberikan inspirasi dalam penulisan ceritanya. Selain itu, di dalam komik banyak pelajaran yang dapat menginspirasi bagi para pembacanya.

Penanya     : Adakah pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi anda?
C               : Ya, membantu saya berimajinasi untuk menciptakan sesuatu.
Penanya     : Apakah setelah membaca komik, anda menjadi terinspirasi?
C               : Ya, karena terkadang ada banyak hal baru yang saya temui.
Dari data di atas C menyatakan bahwa komik dapat memberikan pengaruh terhadap daya imajinasinya. Menurutnya, komik dapat membantu dirinya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Selain itu, setelah membaca komik dia terkadang menemukan banyak hal baru yang sangat bermanfaat bagi dirinya.

Penanya     : Adakah pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi anda?
D               : Ada, setelah membaca komik saya sering berimajinasi untuk
  membuat cerita yang serupa dengan fersi berbeda.
Penanya     : Apakah setelah membaca komik, anda menjadi terinspirasi?
D               : Ya, dengan membacanya tersebut saya terinspirasi untuk bisa
  membuat gambar dan cerita yang menarik.
Dari data di atas D menyatakan bahwa komik dapat memberikan pengaruh terhadap daya imajinasinya. Dia menyatakan bahwa setelah membaca komik, dirinya sering berimajinasi untuk membuat cerita yang serupa namun dalam dalam pembahasan yang berbeda. Selain itu, dengan membaca komik membuat dirinya terinspirasi untuk bisa membuat gambar dan cerita yang menarik.

Penanya     : Adakah pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi anda?
E                : Ada, setelah membacanya saya berimajinasi jika saya menjadi salah
                    satu tokoh dalam cerita tersebut dan menciptakan sebuah cerita
  seperti cerita komik tersebut.
Penanya     : Apakah setelah membaca komik, anda menjadi terinspirasi?
E                : Ya, karena di dalam komik tersebut terdapat sesuatu yang
  merangsang pembaca terinspirasi melakukan suatu hal.
Dari data di atas E menyatakan bahwa komik dapat memberikan pengaruh terhadap daya imajinasinya. E menyatakan bahwa setelah membaca komik, dia berimajinasi jika dirinya menjadi salah satu tokoh dalam cerita tersebut dan menciptakan sebuah cerita seperti cerita komik tersebut. Selain itu, di dalam komik tersebut terdapat sesuatu yang dapat merangsang pembacaterinspirasi untuk melakukan suatu hal yang bermanfaat.
Penanya     : Adakah pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi anda?
F                : Ya, komik dapat menambah daya imajinasi saya dan membayangkan
                    hal-hal yang tidak mungkin.
Penanya     : Apakah setelah membaca komik, anda menjadi terinspirasi?
F                : Terkadang, tidak selamanya, tergantung cerita.
Dari data di atas F menyatakan bahwa komik dapat memberikan pengaruh terhadap daya imajinasinya. Menurutnya, komik dapat menambah daya imajinasinya dan membayangkan hal-hal yang tidak mungkin. Namun menurutnya, tidak selamanya dirinya mendapat inspirasi dari komik tersebut. Hal ini dikarenakan tergantung dari alur cerita dan tema dari komik yang dibacanya.
      Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komik dapat memberikan pengaruh terhadap daya imajinasi siswa. Pengaruhnya adalah dapat meningkatkan imajinasi pembacanya karena para pembacanya tersebut terinspirasi dari komik tersebut serta dapat meberimajinasi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru tersebut dapat membedakan hasil karya kita dengan hasil karya orang lain. Para pembaca juga biasanya terinspirasi utuk membuat komik namun dengan pembahasan yang berbeda. Dalam komik juga terdapat sesuatu yang dapat merangsang pembacanya untuk melakukan suatu perubahan. Namun ada juga yang berpendapat bahwa tidak selamanya dengan membaca komik dapat memberikan inspirasi bagi pembacanya. Hal ini dikarenakan tergantung dari alur cerita komik tersebut.

4.3 Pentingnya Daya Imajinasi

Pada rumusan masalah yang ketiga, penulis membahas tentang pentingnya daya imajinasi bagi siswa. Penulis menanyakan dua pertanyaan yang berkaitan tentang pembahasan tersebut. Hasil dari wawancara yang membahas tentang pentingnya daya imajinasi bagi siswa, dapat dilihat sebagai berikut:
Penanya     : Lalu, apakah inspirasi tersebut penting bagi kehidupan anda?
A               : Tentu saja penting, karena dengan inspirasi tersebut saya berusaha
  untuk menjadi orang yang lebih baik.
Penanya     : Selain itu, bagaimana pentingnya daya imajinasi bagi diri
 anda?Jelaskan!
A               : Penting sekali, karena kalau daya imajinasi kita bagus, kita akan
 gampang mengarang atau menggambarkan sesuatu. Untuk lomba
 eksak saja butuh imajinasi. Jadi imanjinasi itu penting sekali.
Dari data di atas A menjelaskan tentang pentingnya daya imajinasi bagi siswa. Menurut dirinya, daya imajinasi tentunya penting bagi siswa. Hal ini dikarenakan dengan adanya daya imajinasi tersebut, dapat memberikan inspirasi yang kemudian mendorong dirinya berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik kedepannya. Selain itu,menurutnya jika daya imajinasi seseorang bagus maka dapat memudahkan kita untuk mengarang dan menggambar, serta daya imajinasi dibutuhkan untuk mengikuti lomba eksak.

Penanya     : Lalu, apakah inspirasi tersebut penting bagi kehidupan anda?
B               : Ya, inspirasi itu saya gunakan untuk membenah diri saya.
Penanya     : Selain itu, bagaimana pentingnya daya imajinasi bagi diri
  anda?Jelaskan!
B               : Bisa mendatangkan ide dari mana-mana. Memancing inspirasi
  karena imajinasi itu berfikir bebas.
Dari data di atas B menjelaskan tentang pentingnya daya imajinsai bagi siswa. Hal ini dikarenakan, imajinasi dibutuhkan untuk mendapatakan inspirasi bagi dirinya. Kemudian inspirasi tersebut dapat  menjadi suatu motivasi untuk membenah dirinya agar bisa menjadi lebih baik. Selain itu, daya imajinasi dapat mendatangkan ide dari mana-mana. Dan juga dapat memancing inspirasi karena imajinasi itu berfikir bebas.

Penanya     : Lalu, apakah inspirasi tersebut penting bagi kehidupan anda?
C               : Ya, setidaknya untuk melakukan inovasi dalam kehidupan
  sehari-hari.
Penanya     : Selain itu, bagaimana pentingnya daya imajinasi bagi diri
 anda?Jelaskan!
C               : Daya imajinasi itu dapat dituangkan ke dalam karya-karya yang kita
  ciptakan sehingga menghasilkan nilai orisinil yang memungkinkan
  karya kita tidak sama dengan karya orang lain.
Dari data di atas C menjelaskan tentang pentingnya daya imajinsai bagi siswa. Daya imajinasi tersebut dapat dituangkan ke dalam karya-karya yang diciptakan dan menghasilkan sesuatu yang orisinil. Sehingga karya yang kita buat tidak sama dengan orang lain. Selain itu, inspirasi penting untuk melakukan inovasi dalam kehidupannya.

Penanya     : Lalu, apakah inspirasi tersebut penting bagi kehidupan anda?
D               : Ya, dengan inspirasi kita bisa memunculkan inovasi-inovasi baru.
Penanya     : Selain itu, bagaimana pentingnya daya imajinasi bagi diri
 anda?Jelaskan!
D               : Daya imajinasi penting sekali.karena dengan daya imajinasi itu kita
  bisa memahami atau menciptakan karya sastra. Tanpa daya
  imajinasi, kita tidak bisa mengerti jalan cerita dari komik sehingga
  ceritanya menjadi tidak menarik
Dari data di atas D menjelaskan tentang pentingnya daya imajinasi bagi siswa. Menurutnya, dengan adanya daya imajinasi dapat menciptakan serta memahami suatu karya sastra. Selain itu, dengan adanya daya imajinasi, dapat memunculkan suatu inovasi yang baru dan menarik yang dapat memiliki nilai sastra yang tinggi. Maka dari itu, menurutnya sangatlah penting daya imajinasi bagi diri seseorang.

Penanya     : Lalu, apakah inspirasi tersebut penting bagi kehidupan anda?
E                : Penting, karena dengan adanya inspirasi, saya dapat memunculkan
  ide-ide baru.
Penanya     : Selain itu, bagaimana pentingnya daya imajinasi bagi diri
 anda?Jelaskan!
E                : Penting karena imajinasi bisa memberikan inspirasi.
Dari data di atas E menjelaskan tentang pentingnya daya imajinsai bagi siswa. Daya imajinasi penting bagi diri kita karena bisa memberikan inspirasi yang baru. Kemudian inspirasi tersebut dapat memunculkan ide-ide baru. Sehingga ide-ide tersebut dapat menciptakan suatu hasil yang memiliki nilai sastra dan menarik untuk dikonsumsi banyak orang.

Penanya     : Lalu, apakah inspirasi tersebut penting bagi kehidupan anda?
F                : Terkadang penting terkadang tidak, karena terpengaruh imajinasi
Penanya     : Selain itu, bagaimana pentingnya daya imajinasi bagi diri
                    anda?Jelaskan!
F                : Penting sekali, karena dapat memberikan inspirasi dan dapat
  menambahkan kreatifitas.
Dari data di atas F menjelaskan tentang pentingnya daya imajinsai bagi siswa. Imajinasi penting sekali karena dapat memberikan inspirasi dan dapat menambah kreatifitas kita. Kreatifitas tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai. Namun inspirasi tidak selamanya penting, hal ini tergantung dari imajinasi yang dihasilkan.
      Dari beberapa hasil wawancara di atas, maka dapat disimpulkan bahwa daya imajinasi penting bagi siswa. Daya imainasi sangat berperan bagi diri seseorang. Daya imajinasi akan memudahkan kita untuk mengarang dan menggambar sesuatu dan dapat mendatangkan ide-ide baru yang lebih kreatif sehingga menjadi sesuatu yang menarik. Daya imajinasi juga dapat dituangkan pada hasil karya seseoang sehingga hasil karya setiap orang berbeda yang disebabkan dengan berbedanya juga tongkat daya imajinasinya.selain itu, daya imajinasi juga dobutuhkan bagi siswa yang sering mengikuti lomba dalam bidang eksak. Karena dibutuhkan imajinasi untuk menganalisis suatu soal. Oleh karena itu, daya imajinasi sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap individu.

BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Manfaat membaca komik sangatlah berfariasi. Membaca komik dapat membuat diri pembacanya menjadi lebih tenang, selain itu di dalam komik biasanya terdapat amanat yang sangat penting bagi para pembacanya sehingga dapat mengambil pelajaran baru dari komik tersebut. Membaca komik dapat memberi kesenangan bagi pembacanya dan terkadang dapat mendorong pembacanya untuk menerapkan watak tokoh yang digemarinya. Selain itu, dengan membaca komik dapat membuat diri pembacanya menjadi terhibur sehingga dapat mengurangi beban masalah yang dimiliki para pembacanya.
2.      Komik dapat memberikan pengaruh terhadap daya imajinasi siswa. Pengaruhnya adalah dapat meningkatkan imajinasi pembacanya karena para pembacanya terinspirasi dari komik tersebut serta dapat berimajinasi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru tersebut dapat membedakan hasil karya kita dengan hasil karya orang lain. Para pembaca juga biasanya terinspirasi utuk membuat komik namun dengan pembahasan yang berbeda. Dalam komik juga terdapat sesuatu yang dapat merangsang pembacanya untuk melakukan suatu perubahan. Namun seperti yang kita ketahui bersama bahwa tidak selamanya dengan membaca komik dapat memberikan inspirasi bagi pembacanya. Hal ini dikarenakan tergantung dari alur cerita komik tersebut.
3.      Daya imajinasi itu penting bagi siswa. Daya imainasi sangat berperan bagi diri seseorang. Daya imajinasi akan memudahkan kita untuk mengarang dan menggambar sesuatu dan dapat mendatangkan ide-ide baru yang lebih kreatif sehingga menjadi sesuatu yang menarik. Daya imajinasi juga dapat dituangkan pada hasil karya seseoang sehingga hasil karya setiap orang berbeda yang disebabkan dengan berbedanya pula tingkat daya imajinasinya. Selain itu, daya imajinasi juga dibutuhkan bagi siswa yang sering mengikuti lomba dalam bidang eksak. Karena dibutuhkan imajinasi untuk menganalisis suatu soal. Oleh karena itu, daya imajinasi sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap individu.

5.2 Saran
1.      Bagi Siswa
Sebaiknya siswa bukan hanya membaca buku pelajaran saja. Namun sangat diharapkan dapat membaca buku bacaan yang dapat merangsang daya imajinasi. Maka dengan adanya karya ilmiah ini, diharapkan siswa dapat meluangkan waktunya untuk mencari buku bacaan yang dapat meningkatkan daya imajinasinya, misalnya saja dengan membaca komik. Selain dapat meningkatkan daya imajinasi, komik juga dapat menambah pengetahuan baru bagi para pembacanya. 
2.      Bagi Orang tua
Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada orang tua bahwa komik tidak selamanya negatif bagi anak-anaknya. Hal ini dikarenakan dengan membaca komik, anak dapat meningkatkan daya imajinasinya. Sehingga bagi para orang tua diharapkan agar memperbolehkan anaknya untuk membaca komik namun tidak melampui batas. Karena terlalu benyak membaca komik juga dapat membuat anak menjadi malas belajar.
3.      Bagi sekolah
Sebaiknya sekolah berperan sebagai litelatur penyedia komik. Dengan demikian, siswa dapat dengan mudah memperoleh buku bacaan yang dapat merangsang daya imajinasinya yang sangat bermanfaat bagi dirinya. Namun sekolah harus dapat memilih komik yang benar-benar layak dibaca oleh siswanya dan dapat merangsang daya imajinasi para pembacanya. 












                                        
 


Daftar Pustaka

1.      Nurgiyantoro, Burhan.2005. Sastra Anak. Yogyakarta:Gadjah Mada University  Press.
2.      Sugono, Dendi.2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia 1. Jakarta:Pusat bahasa departemen pendidikan nasional.
3.      Aminuddin.2005. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung:Sinar Baru Algensindo.
4.      Dahlan, Djawad M.2005. PsikologiPerkembangan anak dan Remaja. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
5.      Rakhmat, Jalaluddin.2005. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
6.       http://id.wikipedia Membaca. Tanggal akses 11 Februari 2010.
7.      http://id.wikipedia Komik. Tanggal akses 11 Februari 2010.
8.      http://hermawanlubis.com (Apakah komik mempunyai manfaat bagi anak, Karya:Hermawan) Tanggal akses 11 Februari 2010.
























Lampiran Data

1.      Penanya     : Menurut anda, apa manfaat yang diperoleh dari membaca komik?
A               : Saya merasa lebih relax, karena biasanya saya mambaca komik
  untuk refreshing
B               : Saya mendapatkan kesenangan.
C               : Saya merasa terhibur.
D               : Dapat menghibur diri dan mengisi waku luang.
E                : Membuat pikiran fresh.
F                : Mendapat hiburan
2.      Penanya     : Apakah dengan membaca komik, dapat mempengaruhi diri anda?
A               : Ya, terkadang saya mendapatkan amanat dari komik tersebut dan
  saya berusaha untuk mengaplikasikannya.
B               : Ya, terkadang saya menerapkan watak tokoh yang saya sukai.
C               : Ya, terkadang cerita dalam komik tersebut terbawa dalam kehidupan
                    Saya.
D               : Ya, dengan membaca komik saya jadi lebih terhibur. Dan bisa
  sedikit melupakan masalah.
E                : Ya, dengan membaca komik saya bisa menerapkan hal-hal baik yang
                    terdapat dalam komik tersebut.
F                : Ya, karena cerita-cerita yang mengharukan atau menyenangkan
  dapat membuat saya tersentuh atau terpengaruh emosinya.
3.      Penanya     : Adakah pengaruh membaca komik terhadap daya imajinasi anda?
A               : Ya, dengan membaca komik saya bisa meningkatkan imajinasi saya
  karena saya terinspirasi dari komik tersebut.
B               : Ya, komik itu memberi inspirasi dalam penulisan cerita saya sendiri.
C               : Ya, membantu saya berimajinasi untuk menciptakan sesuatu.
D               : Ada, setelah membaca komik saya sering berimajinasi untuk
  membuat cerita yang serupa dengan fersi berbeda.
E                : Ada, setelah membacanya saya berimajinasi jika saya menjadi salah
                    satu tokoh dalam cerita tersebut dan menciptakan sebuah cerita
  seperti cerita komik tersebut.
F                : Ya, komik dapat menambah daya imajinasi saya dan membayangkan
                    hal-hal yang tidak mungkin.
4.      Penanya     : Apakah setelah membaca komik, anda menjadi terinspirasi?
A               : Ya, di dalam komik ada banyak pelajaran yang menginspirasi
  membaca.
B               : Ya, banyak pelajaran yang saya dapatkan.
C               : Ya, karena terkadang ada banyak hal baru yang saya temui.
D               : Ya, dengan membacanya tersebut saya terinspirasi untuk bisa
  membuat gambar dan cerita yang menarik.
E                : Ya, karena di dalam komik tersebut terdapat sesuatu yang
  merangsang pembaca terinspirasi melakukan suatu hal.
F                : Terkadang, tidak selamanya, tergantung cerita.
5.      Penanya     : Lalu, apakah inspirasi tersebut penting bagi kehidupan anda?
A               : Tentu saja penting, karena dengan inspirasi tersebut saya berusaha
  untuk menjadi orang yang lebih baik.
B               : Ya, inspirasi itu saya gunakan untuk membenah diri saya.
C               : Ya, setidaknya untuk melakukan inovasi dalam kehidupan
  sehari-hari.
D               : Ya, dengan inspirasi kita bisa memunculkan inovasi-inovasi baru.
E                : Penting, karena dengan adanya inspirasi, saya dapat memunculkan
  ide-ide baru.
F                : Terkadang penting terkadang tidak, karena terpengaruh imajinasi.
6.      Penanya     : Selain itu, bagaimana pentingnya daya imajinasi bagi diri
 anda?Jelaskan!
A               : Penting sekali, karena kalau daya imajinasi kita bagus, kita akan
  gampang mengarang atau menggambarkan sesuatu. Untuk lomba
  eksak saja butuh imajinasi. Jadi imanjinasi itu penting sekali.
B               : Bisa mendatangkan ide dari mana-mana. Memancing inspirasi
  karena imajinasi itu berfikir bebas.
C               : Daya imajinasi itu dapat dituangkan ke dalam karya-karya yang kita
  ciptakan sehingga menghasilkan nilai orisinil yang memungkinkan
  karya kita tidak sama dengan karya orang lain.
D               : Daya imajinasi penting sekali.karena dengan daya imajinasi itu kita
  bisa memahami atau menciptakan karya sastra. Tanpa daya
  imajinasi, kita tidak bisa mengerti jalan cerita dari komik sehingga
  ceritanya menjadi tidak menarik
E                : Penting karena imajinasi bisa memberikan inspirasi.
F                : Penting sekali, karena dapat memberikan inspirasi dan
  menambahkan kreatifitas.


Keterangan:

A   : Perempuan                                        B         : Laki-laki
        Siswa SMK Negeri 57 Jakarta                        Siswa SMK Negeri 57 Jakarta
        Kelas XI Jasa Boga 2                                                   Kelas X Jasa Boga 1
C   : Perempuan                                        D         : Laki-laki
        Siswa SMK Negeri 57 Jakarta                        Siswa SMK Negeri 57 Jakarta
        Kelas XII Jasa Boga 1                                                Kelas XII Jasa Boga 4
E    : Perempuan                                        F          : Perempuan
        Siswa SMK Negeri 57 Jakarta                        Siswa SMK Negeri 57 Jakarta
        Kelas XII Perhotelan 3                                               Kelas XII UJP 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar